...seandainya ibubapamu marah padamu kerana kesilapan yang dilakukan olehmu, maka marahnya ibubapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman....

Tuesday, October 13, 2009

PUASA SUNAT 6 HARI BULAN SYAWAL

Sebenarnya ada banyak keutamaan dan balasan pahala yang besar bagi puasa sunat enam hari bulan Syawal. Di antara keutamaan itu, barangsiapa mengerjakannya setelah ia berpuasa sebulan pada bulan Ramadhan niscaya ditulis baginya puasa satu tahun penuh.

Pernah diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih dari Abu Ayyub Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah Saw bersabda:"Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringi dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh." (H.R Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i dan Ibnu Majah)

Rasulullah SAW telah bersabda: "Barangsiapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas 'Aidil Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh, dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat."

Dalam sebuah riwayat berbunyi: "Allah telah melipatgandakan setiap kebaikan dengan sepuluh kali lipat. Puasa bulan Ramadhan setara dengan berpuasa sebanyak sepuluh bulan. Dan puasa enam hari bulan Syawal yang menggenapkannya satu tahun." (H.R An-Nasa'i dan Ibnu Majah dan dicantumkan dalam Shahih At-Targhib).

Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dengan lafaz: "Puasa bulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan. Sedang puasa enam hari bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Itulah puasa setahun penuh."

Para ahli fiqih madzhab Hambali dan Syafi'i menegaskan bahwa puasa enam hari bulan Syawal selepas mengerjakan puasa Ramadhan setara dengan puasa setahun penuh, kerana pelipat gandaan pahala secara umum juga berlaku pada puasa-puasa sunnat. Dan juga setiap kebaikan dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali lipat.

Satu daripada faedah terpenting dari pelaksanaan puasa enam hari bulan Syawal ini adalah menutupi kekurangan puasa wajib pada bulan Ramadhan. Puasa yang kita lakukan pada bulan Ramadhan pasti tidak terlepas dari kekurangan atau dosa yang dapat mengurangi keutamaannya. Di hari kiamat nanti akan diambil pahala puasa sunnat tersebut untuk menutupi kekurangan puasa wajib. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam: "Amal ibadah yang pertama kali di hisab pada Hari Kiamat adalah shalat. Allah Ta'ala berkata kepada malaikat -sedang Dia Maha Mengetahui tentangnya-: "Periksalah ibadah shalat hamba-hamba-Ku, apakah sempurna ataukah kurang. Jika sempurna maka pahalanya ditulis utuh sempurna. Jika kurang, maka Allah memerintahkan malaikat: "Periksalah apakah hamba-Ku itu mengerjakan shalat-shalat sunnat? Jika ia mengerjakannya maka tutupilah kekurangan shalat wajibnya dengan shalat sunnat itu." Begitu pulalah dengan amal-amal ibadah lainnya." H.R Abu Dawud
[]

No comments: