...seandainya ibubapamu marah padamu kerana kesilapan yang dilakukan olehmu, maka marahnya ibubapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman....

Friday, May 30, 2008

TAK HABIS MAKAN SEJUTA KETURUNAN

Tajuk yang bagus untuk dibincang dan diketengahkan walau isu ini timbul sejak zaman penjajah ENGGER-RISS, namun hingga kini tak pernah selesai. Sama juga macam isu negara YAHH-UDDEEE.

Isu ini sebenarnya boleh selesai sejak lama dahulu, kalau hendak, macam kita hendak merdeka, mesti dapat. Kita dah merdeka lebih 50 tahunkan?

Sebenarnya ada pihak yang tak hendak perkara ini selesai sebab ia akan jadikan pihak itu PAPA KEDANA SELURUH KETURUNAN!

Zaman Kolenial DASAR PECAH PERINTAH ini memberi laba kepada keturunan QUEEN dan orang-orang besarnya yang dipanggil LORD.

Zaman Pasca Merdeka DASAR PECAH PERINTAH ini diwarisi pemakaiannya oleh orang tempatan yang mendapat acuan ENGGER-RISS dan YAHH-UDDEEE. Tengok saja laba yang mereka kumpulkan TAK HABIS MAKAN SEJUTA KETURUNAN!

## Walau mereka makan tak habis tapi kita yang hidup sederhana ni usahlah heran... sebab LABA YANG MEREKA KUMPULKAN secara salah itu akan menjadi UNGGUN API yang membakar mereka di Akhirat kelak.

## Janganlah kita ralat, dunia ini pinjaman saja. Kenikmatan di dunia ini hanya 1% sahaja, 99% lagi akan dinikmati di akhirat.

Yang penting kita tahu diri kita siapa, asal-usul kejadian kita bagaimana. Bersyukurlah dengan apa yang kita ada, sesungguhnya itulah yang terbaik bagi kita...

Thursday, May 29, 2008

To Reflect And.... Act.

The difference between the poor countries and the rich ones is not the age of the country.

This can be shown by countries like India and Egypt, that are more than 2000 years old and are poor.

On the other hand, Canada, Australia and New Zealand, that 150 years ago were inexpressive, today are developed countries and are rich.

The difference between poor and rich countries does not reside in the available natural resources.

Japan has a limited territory, 80% mountainous, inadequate for agriculture & cattle raising, but it is the second world economy. The country is like an immense floating factory, importing raw material from the whole world and exporting manufactured products.

Another example is Switzerland, which does not plant cocoa but has the best chocolate of the world. In its little territory they raise animals and plant the soil during 4 months per year. Not enough, they produce dairy products of the best quality. It is a small country that transmits an image of security, order and labor, which made it the world’s strong safe.

Executives from rich countries who communicate with their counterparts in poor countries show that there is no significant intellectual difference.

Race or skin color are also not important: immigrants labeled lazy
in their countries of origin are the productive power in rich European countries.

What is the difference then?

The difference is the attitude of the people, framed along the years by the education & the culture.

On analyzing the behavior of the people in rich & developed countries, we find that the great majority follow the following principles in their lives:

1. Ethics, as a basic principle.
2. Integrity.
3. Responsibility.
4. Respect to the laws and rules.
5. Respect to the rights of other citizens.
6. Work loving.
7. Strive for saving and investment.
8. Will of super action.
9. Punctuality.

In poor countries, only a minority follow these basic principles in their daily life.

We are not poor because we lack natural resources or because nature was cruel to us.

We are poor because we lack attitude.

We lack the will to comply with and teach these functional principles of rich and developed societies.

Friday, May 16, 2008

Hindari Catatan Kelam Sejarah Melayu

Salah satu penyebab stagnasinya Bangsa Melayu ialah tidak dapat menghilangkan romantisme lama yaitu saling menuding jari (menyalahkan) di satu pihak dan membenarkan di lain pihak. Istilah paling tepat ialah Sikap Batu Api atau penghasut. Sepatutnya kita (Pihak A dan B) sama-sama menunaikan saja perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW, tentang siapa yang salah dan benar biar mahkamah Allah yang menentukan kelak. Cukuplah sudah kita ini hancur dan berkecai selama ribuan tahun karena berbeza pendapat.

Isu krisis kepimpinan Perdana Menteri Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi dan tindakan Bekas Perdana Menteri/Presiden UMNO Tun Dr. Mahathir Mohamad keluar daripada parti itu hari ini buatlah sebagai iktibar. Jadikan perbezaan dua tokoh Melayu ini sebagai rahmat Allah SWT bak bunga bunga di taman, walau berlainan warna tetapi memberikan kesejukan bagi yang melihatnya, Abdullah Mahathir semuanya indah!

Mengaku Melayu bersendikan Islam. Kalangan Pemimpin Melayu janganlah jadi burung Bayan atau Kakak Tua, hanya pandai menyebut “Sunah Nabi”. Tapi jadikanlah “Sunah Nabi” itu pakaian dan adat-resam kehidupan. Rasulullah SAW sendiri tidak mengutuk para sahabat, bahkan para sahabat pada zaman terjadinya fitnah pun tidak saling kutuk-mengutuk dan laknat-melaknati antara sesama mereka. Di kalangan ahli hadith dan para ‘ulamak muktabar pun memperakui keadilan atau kebaikan tokoh-tokoh seperti Muawiyah, Yazid bahkan Hajjaj bin Yusuf. Nampaknya yang melampau-lampau dalam hal ini adalah orang-orang kemudian yang mengakui dirinya Pejuang Kebenaran (Batu Api atau Penghasut).

Perpecahan Bangsa Melayu itu, dari dulu hingga kini, disebabkan masalah kekuasaan (politik). Bukan masalah akidah. Akidah Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi dan Tun Dr. Mahathir Mohamad sama-sama Islam. Dato’ Seri Abdullah memang mewarisi kekuasaan dari tangan Tun Dr. Mahathir Mohamad dengan cara perundangan yang sah.
Sebagai pemimpin Bangsa Melayu pada masanya, Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi berselisih dengan Tun Dr. Mahathir Mohamad kerana mempertahan sikapnya, bukan karena akidahnya yang menyimpang.

Rasulullah SAW juga sudah mengingatkan bahwa NANTI AKAN ADA PERMUSUHAN DI ANTARA KAUM MUSLIMIN. Perhatikan frasa “kaum muslimin”. Itu tandanya pihak yang pernah berselisih (pihak Saidina Ali dan pihak Muawwiyah) itu masih diaku oleh Rasulullah SAW sebagai kaum muslimin.

Sehubungan itu, sudahlah. Jangan dibesar-besarkan pergesaran antara Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi dan Tun Dr. Mahathir Mohamad. Sebagai Bangsa Melayu Moden yang mengaku bijak sama-samalah kita hindarkan isu ini dari menjadi catatan kelam Sejarah Melayu. Di masa hadapan kita harapkan kejadian seperti itu tidak terulang kembali.

Wednesday, May 14, 2008

SENIMAN NORDIN AHMAD YANG SAYA MINATI


Nordin Ahmad adalah antara kalangan seniman Melayu yang saya minati. Lakonan syahdu beliau dalam filem Seri Mersing, Semerah Padi, Air Mata Duyong dan Gurindam Jiwa sangat saya kagumi. Beliau turut melakonkan watak agresif seperti dalam filem Hang Jebat, Cucu Datuk Merah dan Raden Mas.
Maklumat lanjut beliau: Anak Gemilang Malaysia