1.1 Intro
Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi berserta lautan, gunung-gunung dan beranika tumbuh-tumbuhannya, diciptakan pula langit dengan matahari, bulan serta bintang-bintang yang bergemerlapan, seterusnya diciptakan para malaikat (sejenis makhluk halus yang diciptakan untuk beribadah) menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya. Maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi, memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya dan haiwan-haiwannya baik yang melata di bumi dan juga dalam lautan, serta mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya. Lalu berkembang biak turun-temurun dan waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.
1.2 Kekhuatiran Para Malaikat
Ketika diberitahu oleh Allah s.w.t. tentang kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu (manusia), para Malaikat khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan manusia itu, disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disedari.
Berkata para Malaikat kepada Allah s.w.t.:
"Wahai Tuhan kami! Mengapa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid ,melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya, sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu, nescaya akan bertengkar satu dengan lain, akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat di atasnya dan terpendam di dalamnya, sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."
Allah berfirman, menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendiri mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku. Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepadanya, maka bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah, karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t. dari segumpal tanah liat, kering dan lumpur hitam yang berbentuk. Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna.
1.3 Iblis Membangkang
Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain,yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya.Iblis merasa dirinya lebih mulia,lebih utama dan lebih agung dari Adam,karena ia diciptakan dari unsur api,sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain,walaupun diperintah oleh Allah.
Tuhan bertanya kepada Iblis: "Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"
Jawab Iblis: "Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia. Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur."
Sebab sikap sombong, congkak dan membantah untuk melakukan sujud yang diperintahkan, maka Allah menghukum Iblis dengan mengusirnya dari syurga dan menyingkirkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang melekat pada dirinya sehingga hari kiamat. Iblis juga dinyatakan sebagai penghuni neraka.
Dengan sikap sombongnya Iblis menerima dengan baik hukuman Tuhan itu. Ia hanya mohon agar diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat. Allah meluluskan permohonannya dan kematiannya ditangguhkanlah sampai hari kebangkitan. Iblis tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, bahkan ia mengancam akan menyesatkan Adam, sebagai punca dirinya terusir dari syurga dan tersingkir dari barisan malaikat, dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat, mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang, menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.
Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala tipu daya serta kepandaianmu menghasut dan memfitnah."
DALAM HATI ADA ALLAH
10 years ago
No comments:
Post a Comment